Tenjo.kotapodomoro.id – Banyak masyarakat yang memilih hunian dengan konsep kota mandiri baru karena fasilitas yang disediakan begitu lengkap dan tata kota yang rapi dan cantik. Oleh sebab itu, berbagai kota mandiri khususnya yang menjadi kota satelit Jakarta sangat diminati baik oleh pembeli rumah pertama ataupun investor properti.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Kota Podomoro Tenjo dikembangkan dengan konsep Kota Mandiri yang memiliki beragam kelebihan. Salah satu kelebihan Kota Podomoro Tenjo adalah lokasinya yang berada di Koridor Barat Jakarta. Kawasan ini adalah kawasan yang berkembang pesat terutama karena memiliki Bandara Internasional Soekar Hatta.
Jakarta Barat dikenal sebagai salah satu kawasan yang memiliki infrastruktur sangat maju dibandingkan dengan kawasan lainnya. Infrastruktur Jakarta Barat terus berkembang sejalan dengan kebutuhan 2.528.065 penduduknya akan akses yang memadai. Saat ini, lewat tol lingkar luar Jakarta (JORR West 1) seksi Kebon Jeruk – Penjaringan, masyarakat bisa menikmati jalan bebas hambatan. Tol ini terhubung langsung dengan Jakarta Selatan sampai Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.
Dengan potensi yang sangat besar tersebut, Kota Podomoro Tenjo merupakan kota satelit baru di barat Jakarta dan akan menjadi Serpong berikutnya dengan pengembangan yang terintegrasi antara hunian, komersial, dan area hijau yang sangat luas. Memiliki 2 aksesibilitas yang terbaik yaitu Tol Serpong - Balaraja dan Grand TOD di jalur KRL Serpong yang akan segera dibangun.
Kota Mandiri dengan Konsep Green Belt Pertama di Indonesia
Dalam mengembangkan kawasan residensial di Kota Podomoro Tenjo, Agung Podomoro Land kini mengembangkan kawasan hunian dengan pendekatan konsep Green Belt pertama di Indonesia. Konsep Greenbelt ini akan menjadi salah satu keunggulan lain yang ditawarkan oleh kawasa Kota Mandiri Kota Podomoro Tenjo.
Bukan tanpa alasan pengembang memilih konsep hunian Green Belt. Perkembangan volume lalu lintas di Jakarta Barat selalu menjadi penyebab utama penurunan kualitas udara di kawasan tersebut. Semakin tinggi penggunaan kendaraan bermotor maka semakin buruk kualitas udara yang dihasilkan. Penurunan kualitas udara dialami wilayah perkotaan yang banyak mengalami perubahan pembangunan fisik, seperti keberadaan pabrik, gedung, dan jalan beraspal. Hal ini akan mengurangi luas areal lahan terbuka hijau yang sebenarnya akan mendinginkan kota dan berpotensi menjaga kualitas kenyamanan dan kesegaran udara.
Untuk menanggulangi berbagai permasalah pada ruang hidup masyarakat yang berdampingan dengan kesibukan perkotaan besar, diperlukan gagasan mengenai hunian yang mampu memberikan kenyamanan sekaligus jaminan kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, Green Belt diperlukan untuk mengatasi semua permasalahan pencemaran udara yang terdapat di perkotaan. Green Belt sendiri merupakan pemisahan fisik kawasan perkotaan dan pedesaan, berupa zona bebas atau bangunan atau ruang terbuka hijau yang mengelilingi kawasan perkotaan terluar.
Dengan dikembangkannya Kota Mandiri Green Belt, kualitas kawasan pemukiman masyarakat di Tenjo Kota Podomoro dapat ditingkatkan dengan seginfikan. Green Belt memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai salah satu bentuk hutan kota yang dapat menjaga kelangsungan hidup bumi. Green Belt mampu membersihkan debu, zat kimia yang telah menyatu di udara, serta karbondioksida atau CO2, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan lain yang akan menjaga kesehatan udara dengan menyerap partikel; Selain itu Green Belt juga dapat menjadi penyerap panas di perkotaan.
Dengan pengembangan luas lahan 650 hektar Kota Podomoro Tenjo akan menjadi sebuah kawasan kota mandiri yang terdiri dari perumahan dan area bisnis (pertokoan) yang asri, nayaman dan sekaligus sehat. Selain menawarkan konsep yang unik, Kota Podomoro Tenjo juga menawarkan lokasi yang sangat strategis. Berjarak hanya 40 menit dari kota jakarta dengan akses tol Serpong. 10 menit menuju bandara internasional Soekarno Hatta, akses dari Kota Podomoro Tenjo menjadi sangat mudah. (ADR).